Green World Indonesia

Artikel Kesehatan dan Cara Mengobati Penyakit

Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Memilih Makanan Takjil

Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Memilih Makanan Takjil - Indonesia mayoritas penduduknya memang sebagian besarnya adalah muslim atau beragama Islam, jadi sebagai umat yang baik, kita pastinya harus siap untuk berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Saat kita mulai berpuasa, ada anjuran memang untuk berbuka dengan makanan atau minuman yang manis. Tetapi, tidak sedikit orang yang salah kaprah akan anjuran ini.

Kesalahan Yang Sering Terjadi Saat Memilih Makanan Takjil

“Tidak makan atau minum selama 14 jam dapat mengakibatkan kadar gula menurun dan dehidrasi tinggi. Siapkanlah menu sahur yang baik untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa agar lebih efektif dan kuat.” ujar pakar gizi Dr. Samuel Oetoro, SpGK.

Tapi, bagaimana dengan menu berbukanya? apakah harus sesuai anjuran, dengan mengkonsumsi yang manis-manis? pakar gizi itupun berkata “orang yang berpuasa, pasti akan merasakan lemas dan otomatis kadar gula darahnya pun rendah. Jadi baiknya memang berbukalah dengan yang manis.”

Nah, yang manis-manis ini sering membuat orang salah kaprah, akan alangkah baiknya berbuka dengan yang manis-manis tapi yang sehat makanannya. “Bukan dengan cendol, kolak, kelapa, sirup, atau teh manis. Itu salah,” tambah Dokter Samuel.

Maka dari itu, iapun langsung menyarankan kepada kita semua masyarakat Indonesia, untuk meminum Jus atau Sari Buah sebagai menu takjil (pembuka puasa). Kurma juga pastinya bisa menjadi alternatif apabila anda tidak mau meminum jus buah. Hati-hati dalam memilih buah kurma, pilihlah yang masih segar dan kulitnya keras.

Baca juga : Obat Mual Saat Puasa

Buah kurma yang kulitnya masih keras, mengandung kandungan serat yang tinggi. Jadi, bukan kandungan glukosanya yang menjadi tinggi. Beda dengan kurma yang berair dan lembek, kadar glukosanya yang membutuhkan insulin akan masuk ke dalam sel.

Sesudah berbuka dengan yang manis dan sehat, anda bisa melakukan dulu solat maghrib dulu setelah itu baru makan makanan yang berat seperti nasi dan lauk pauknya. Untuk menu makanannya, menurut dokter harus sama komplit gizinya dengan makanan sahur, yakni mengandung karbohidrat kompleks, lemak, serat, dan protein.

Setelah beres makan, anda bisa menunggu untuk melakukan solat Isya yang dilanjut Tarawih, tetapi ada baiknya setelah pulang solat Tarawih harus makan lagi, makannya Sayur, Buah, atau makanan yang banyak mengandung protein. “Karbohidrat boleh, tapi harus yang kompleks dan banyak seratnya.” tutup Dokter Samuel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *